Aku melihat ombak yang menghantam aliran muara, seolah berkata, tak semua buih pantas ada di samudera.

Aku melihat pasang yang menggapai daratan gersang, semakin maju, semakin laju

Aku mendengar deburan gelombang lautan yang terpecah meletupkan pasir-pasir hitam di tepian,

Aku merasakan hembusan kencang angin selatan, sang pemusar jutaan keadaan,

Dalam renungan akan misteri ilahi yang tak satu setan pun tahu,
Aku bersimpuh. Aku menjenuh pada alam-Mu yang terhampar

Kepada siapa hendak kutanya, arti kehidupan yang terus membuatku terjaga ?



Pelabuhan Ratu, Desember dua ribu empat belas