Pada pos sebelumnya, kita telah tahu alasan kenapa manusia bisa peduli. Bagi yang belum baca silahkan klik disini


Hakikatnya manusia itu bisa peduli dan berempati karena "mirror neuron" yang dimilikinya. Namun terkadang, lama kelamaan sensasi kezhaliman, kemungkaran, dan keburukan itu menjadi biasa baginya. Otaknya ter'habituasi' dengannya. Hatinya memakluminya.

Kepedulian lahir dari rasa persaudaraan, rasa kekerabatan. Persaudaraan lahir dari persamaan. Dan mereka yang ada di Suriah sana sejatinya adalah saudara kita. Mereka sama-sama manusia. Mereka sama-sama islam.

Jika kita tidak peduli juga, berarti mari kita beristigfar sembari merenung kembali bertanya, apa benar kita juga manusia ? apa benar kita juga islam ?

”Barang siapa diantaramu melihat kemungkaran, hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya. Jika ia tak sanggup, maka dengan lidahnya. Dan jika tak sanggup juga, maka dengan hatinya, dan yang demikian itu adalah selemah-lemah iman.” ~ H.R. Muslim

Dengan hadits diatas, apabila mungkin saat ini kita belum bisa mengubahnya dengan tangan kita, mari kita ubah dengan lidah kita. Kita cerdaskan orang lain agar mereka mengerti.

Ayo sebarkan dan cerdaskan pada saudara-saudara kita yang lain. 

untuk informasi lebih lanjut, atau ingin tahu perkembangan serta propaganda yang dapat dilakukan, sila Like facebook page-nya di :


Fajar Faisal Putra
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran 2010